Cerita Inspirasi bertema Islam.
Dongeng anak sebelum tidur.
Simak kisahnya!
Di suatu tempat tinggallah sang ahli ibadah yang sangat tekun menjalankan perintah Tuhan. Dia selalu menjalankan solat wajib berikut solat sunnah, tidak ketinggalan juga puasa baik yang wajib maupun sunnah semuanya dia lakukan. Dia adalah seorang yang benar-benar mengamalkan perintah Tuhan.
Hingga suatu ketika terjadi kehebohan di kampung tempat tinggal ahli ibadah tersebut. Tersebar suatu kabar bahwa terdapat pohon keramat yang dapat mendatangkan uang bila kita menyembahnya. Warga kampung berbondong-bondong menghampiri pohon itu. Warga yang tadinya muslim taat, juga tergiur pada kekuatan pohon ajaib tersebut.
"Ini pasti ulah iblis" gumam sang ahli ibadah saat mendengar kabar tersebut. Dengan sigap ia bawa kampak, lalu ia bergegas pergi meninggalkan tempatnya untuk menebang pohon tersebut.
Di tengah perjalanan ada seseorang menghadangnya dan bertanya "mau kemana kau wahai abid? Apa kau juga hendak menyembah pohon untuk mendapat uang?"
"Tidak! aku hendak menebangnya" ucapnya tegas.
"Jangan ditebang! Nanti seluruh warga kampung membencimu" ucap orang tersebut kembali.
"Lebih baik semua orang membenciku, daripada Allah yang membenciku" jawab sang ahli ibadah. Ia tak mengindahkan seruan orang tersebut, ia langsung pergi menuju ke tempat pohon itu lagi.
"Sesungguhnya aku adalah iblis yang menyamar menjadi manusia, aku akan menghalaumu" teriak orang tersebut.
Sang ahli ibadah tak peduli. Niatnya bulat karena Allah, ia tetap akan menebang pohon itu demi kembalinya warga kampung ke jalan yang benar.
"Kalau kau mau menebang pohon itu, maka bertarunglah denganku, jika aku berhasil kau kalahkan, maka kau boleh tebang pohon itu" ucap sang iblis.
Singkat cerita mereka berdua pun bertarung. Segala kekuatan dikerahkan oleh iblis, namun iblis tetap kalah dari sang ahli ibadah. Hingga saat iblis hendak dibunuh oleh sang ahli ibadah.
"Berhenti.. berhenti.. aku menyerah kalah, kau boleh tebang pohon itu" kata iblis.
Sang ahli ibadah pun melepaskan cengkeramannya pada leher iblis, dia turunkan kampaknya, dan langsung menuju ke pohon tersebut.
Iblis pun berkata "hei manusia! Apa yang kau dapatkan jika menebang pohon itu?"
"Aku akan mendapat pahala dari Tuhanku, dan ia akan semakin menyayangiku" jawab sang ahli ibadah.
"Aah, kau tidak akan tau seberapa banyak pahala yang kau dapat. Begini saja, aku akan memberimu uang sebanyak 2 dinar setiap pagi di bawah bantalmu, asal kau jangan menebang pohon ini" tawar sang iblis.
'Hmmm, dalam sehari aku dapat 10 dirham saja tidak tentu. Dan ini aku dapat 2 dinar hanya dengan membiarkan pohon ini berdiri' ungkap sang ahli ibadah dalam hati 'tapi aku tak kan goyah, dia iblis suka menipu'.
"Tidak! Aku tak mau tawaranmu!" Jawab ahli ibadah tegas.
Namun sang iblis tak kehabisan akal, dia sudah tau kalau sebenarnya sang ahli ibadah mulai tergoda. "Hei manusia, aku tidak akan berbohong. Kau turuti mauku kali ini, besok semuanya terwujud. 2 dinar setiap hari. Sudah bertahun-tahun kau sembah Tuhanmu, bahkan kau bela hingga seperti ini, namun hanya ini yang kau dapat kan?" Goda sang iblis tak mau menyerah.
'Memang benar, aku beribadah setiap hari, tapi pendapatan bahkan tidak mencapai setengah dinar' pikir sang ahli ibadah. "Baik kuterima tawaranmu! Tapi apa jaminannya apabila kau bohong" jawab sang ahli ibadah.
"Kau boleh tebang pohon ini dan bunuh aku sekali lagi" jawab sang iblis.
Pulanglah sang ahli ibadah ke rumahnya. Dengan hati gelisah ia menunggu esok hari untuk melihat janji dari sang iblis. Ternyata benar, 2 dinar ada di bawah bantalnya pagi ini.
Sang ahli ibadah senangnya bukan main memiliki 2 dinar setiap pagi. Kini ia tak perlu bersusah payah bekerja sudah mendapat 2 dinar setiap hari. Kini ia bisa menjadi orang paling kaya di negerinya.
Hingga suatu pagi, sang ahli ibadah tak mendapati uang 2 dinarnya di bawah bantal. Ia pun langsung geram pada iblis, karena menyangka bahwa sang iblis telah berbohong.
Sekali lagi, ia ambil kampaknya dan pergi ke tempat sang iblis. Dia menemui sang iblis dengan wujud manusianya seperti saat itu ia bertemu.
Dia pun marah pada iblis dan menuju ke pohon untuk menebangnya. Saat hendak mengayunkan kampak "eeeeh tunggu dulu mau apa kau wahai manusia" tanya iblis dengan sombongnya.
"Kau ingkar janji atas 2 dinar setiap pagi padaku, jadi sekarang aku akan menebang pohonmu!" Ungkap sang ahli ibadah.
"Kalau begitu, lawan dulu aku! Jika aku kalah seperti waktu itu, kau boleh tebang pohon ini" ungkap sang iblis.
Tanpa basa basi, sang iblis langsung diserang. Namun dengan sigap sang iblis mampu mengelak dan memberi serangan balik dengan mudah.
Meradu beradu kekuatan seperti waktu itu. Namun siapa sangka, kini sang ahli ibadah telah kalah.
"Cukup, aku tidak akan menebang pohonmu! Aku sudah tidak kuat lagi" ungkap sang ahli ibadah sambil memegangi dadanya yang sakit karena pukulan iblis
"Sekarang kau kalah! Aku bisa dengan mudah menjatuhkanmu! Kau tau apa sebabnya?" Tanya sang iblis.
"Ya benar, sekarang aku sangat susah melawanmu. Apa penyebabnya?" Tanya sang ahli ibadah.
"Karena Tuhan saat ini tidak bersamamu! Kau ingat, untuk apa kau kemari saat itu?" Tanya iblis.
"waktu itu aku ingin menebang pohon, karena Allah" jawab sang ahli ibadah.
"Ya, tapi itu dulu! Sekarang kau ingin menebang pohon karena aku tidak memberimu 2 dinar, sekarang kau kalah dariku manusia!" Ucap sang iblis sombong.
Sang ahli ibadah pulang sambil menyadari kesalahannya, dia bertobat memohon ampunan kepada Allah. Dia berjanji akan meningkatkan keimanannya, agar tidak terperosok pada tipu daya iblis.
~Sekian
Pesan moral:
Ketika kita melakukan sesuatu karena Allah, maka Allah akan meminjamkan kekuatanNya untuk kita agar kita bisa melakukan sesuatu tersebut dengan lancar, bahkan untuk sesuatu hal yang tidak mungkin sekalipun. Maka dekatkan diri pada Allah, agar segala sesuatu yang kita inginkan dipermudah olehNya.
Baca cerita inspirasi lainnya Klik disini
Kata kunci: Cerita inspirasi, kisah inspirasi, cerita inspirasi islam, cerita anak, dongeng anak, dongeng sebelum tidur
Belum ada tanggapan untuk "Cerita Inspirasi: Sang Ahli Ibadah dan Iblis Penipu"
Post a Comment
Apabila ada bagian yang kurang jelas, kritik maupun saran silahkan disampaikan dengan bahasa yang dapat diterima oleh nurani dari berbagai kalangan. Terima kasih. Salam Menulis!