Beranda · Daftar isi · Tentang saya · Disclaimer

Pages

Cerita Bu Guru: GELAS DAN DANAU

Alkisah di sebuah desa terdapat sebuah perguruan yang memiliki guru yang bijak dan murid-murid yang terpelajar. Mereka tinggal di suatu pondok untuk menimba ilmu bekal kehidupan. 

Suatu hari sang guru mendapati seorang muridnya sedang muram. Guru yang bijak itupun bertanya "wahai muridku, apakah hal yang membuat bermuram sepanjang hari? Ceritakan padaku jika engkau berkenan". Mendengar pertanyaan sang guru, murid pun bercerita "aku mendapati hidupku sangat susah wahai guru, masalah terus datang silih berganti, sementara aku tak kunjung menemukan penyelesaiannya, kiranya hal itulah yang membuatku muram sepanjang hari".

Sang guru itupun tersenyum, kemudian berkata pada muridnya "muridku, mari ikut aku! Bawalah air satu gelas dan dua sendok garam". Sang murid pun mengikuti titah sang guru sambil membawa barang yang diminta.

Dengan hati bertanya-tanya, murid mengikuti langkah gurunya hingga ia tiba di tepi suatu danau. "Apa yang akan kau tunjukkan padaku wahai guru?" Tanya sang murid.

Guru itu tersenyum dan berkata "perlihatkan air segelas yang kau bawa!". Sang murid pun menunjukkannya. "Campurkan dengan satu sendok garam yang kau bawa" lanjut sang guru. Tanpa bertanya murid pun langsung melakukannya, dia mengaduknya hingga garam benar-benar melarut pada air.

"Minum air itu!" Perintah sang guru. Sang murid dengan sedikit meminum seteguk air itu lalu meringis, kemudian ia berkata "ini sungguh asin".

"Rasanya asin ya?" Ucap sang guru "sekarang kau taburkan sisa garam itu ke danau!" Lanjut sang guru.

Sambil menahan rasa ketir pada lidahnya, murid itu melakukan perintah gurunya. Ia menaburkan satu sendok garam sisanya tadi. Kemudian sang guru berkata kembali "sekarang kau minum air danau ini".

Sang murid pun menangkupkan tangannya, ia menyiduk air danau itu dan meminumnya seperti orang yang kehausan. "Aaaah" ungkap sang murid seusai meminum air danau.

"Bagaimana rasanya?" Tanya sang guru. "Segar sekali guru, bahkan rasa ketir karena air garam tadi sudah hilang" jawab sang murid.

"Bukankah kau juga menambah garam pada jumlah yang sama pada air danau?" Tanya sang guru. Murid pun terdiam. "Garam yang kau tambahkan itu layaknya masalah dalam hidupmu, sudah ditakar dalam jumlah dan kadar yang sama. Sementara gelas ataupun danau ini layaknya qalbu mu yang menghadapi masalah. Jika wadahnya kecil seperti gelas maka akan terasa asin dan membuat lidah menjadi ketir. Sama seperti bila kau sempitkan hatimu, setiap masalah yang kau temui akan membuat kecut perasaanmu. Tapi bila kau jadikan hatimu seluas danau, maka masalah seberapa besarpun, tidak akan membuat gelisah" nasihat sang guru.

Murid kembali ke pondok dengan hati yang lebih tenang atas saran dari sang guru. Dia kembali mendekatkan pada Tuhan agar memiliki kebesaran hati sehingga ia mampu menghadapi segala macam ujian hidup dengan hati yang lapang.

~sekian

Pesan moral:
Sebagai seorang manusia alangkah bijaknya apabila kita terus berlatih untuk membesarkan hati melapangkan dada. Karena dengan hati yang lapang akan memudahkan kita untuk menyerap segala jenis ilmu dari Tuhan yang bermanfaat. Sehingga apapun ujian yang diberikan Tuhan, kita bisa menyelesaikannya dengan bekal ilmu-ilmu tersebut. Maka lapangkanlah hati dan pikiranmu untuk menampung banyak ilmu, seperti danau yang menampung banyak air.

Baca cerita bu guru yang lainnya Klik disini

Kata Kunci: Cerita, Kisah, Dongeng, Pendidikan, Guru


Artikel keren lainnya:

Belum ada tanggapan untuk "Cerita Bu Guru: GELAS DAN DANAU"

Post a Comment

Apabila ada bagian yang kurang jelas, kritik maupun saran silahkan disampaikan dengan bahasa yang dapat diterima oleh nurani dari berbagai kalangan. Terima kasih. Salam Menulis!